Senin, 15 Oktober 2012

Jembatan PPU-Balikpapan Direkayasa Ulang Kilang Minyak Pertamina Dibangun di Buluminung

PENAJAM - Wacana pembangunan jembatan Penajam Paser Utara(PPU)-Balikpapan melalui Teluk Balikpapan memang belum terwujud. Namun, PemkabPPU terus berupaya merealisasikan megaproyek yang ditaksir menghabiskan Rp 3,4 triliun itu melalui berbagai cara dan kemungkinan. Mulaidari lobi-lobi ditingkat Pemerintah Pusat sampai berusaha membuka jaringan internasional bantuan luar negeri.

Bupati PPU Andi Harahap sudah menanyakan rencana pembangunan jembatan ini ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Bappenas sudah membuat draf untuk memasukkan rencana pembangunan jembatan Penajam-Balikpapan itu masuk agenda pembangunan nasional. Tetapi, kami belum mengetahui kapan secara fisik jembatan penghubung kedua daerah bisa segera dimulai,” kata Andi Harahap, kemarin.

Lobi-lobi untuk segera mewujudkan pembangunan jembatan regional Kalimantan itu terus dilakukan. Tidak hanya minta dukungan politis DPR RI, Bupati juga melakukan lobi-lobi anggaran ke Kementerian Keuangan, dan mengaktifkan komunikasi dengan investor nasional dan internasional. “Kalau calon investasi murni dari pengusaha nasional dan internasional sudah banyak yang datang menawarkan diri,” katanya.

Semula, titik pancang pertama dari sisi PPU ditetapkan di bibir Pantai Nipahnipah, Kecamatan Penajam menghubung ke Pantai Melawai, Balikpapan Selatan. Tetapi, setelah dilakukan survei ulang untuk mendapatkan jarak yang komprehensif dan penghematan biaya, akhirnya disepakati titik awal baru dari sisi PPU dimulai dari Kayu Api-Tanjung Batu-Balikpapan.

Ketika titik ini masuk kesepakatan antara Pemkab PPU dengan Pemkot Balikpapan sekarang timbul persoalan baru, menyusul rencana Pertamina yang segera membangun kilang minyak di kawasan industri Buluminung. Saat ini, Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) sedang melakukan survei lokasi, dan sudah menetapkan pembangunan kilang minyak Pertamina di Buluminung. Sebelum melakukan survei, tim LAPI ITB bertemu Sekretaris Kabupaten (Sekkab) PPU Sutiman untuk membahas rencana pembangunan kilang tersebut.

“Pembangunan kilang minyak Pertamina di Buluminung itu berdampak positif bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Namun, dampak lainnya berpengaruh pada rencana pembangunan jembatan, karena kapal-kapal besar pengangkut minyak akan melintasi kawasan laut Kayu Api-Tanjung Batu,” kata Sutiman.

Tentu saja, lanjut dia, rekayasa konstruksi jembatan yang sudah dibuat sekarang ini harus menyesuaikan lagi dengan ketinggian tiang kapal-kapal besar yang bakal melintas. Apakah nanti harus dibangun jembatan sistem buka-tutup, Sutiman mengatakan, belum tahu.  “Kalau harus buka-tutup perlu biaya yang sangat besar,” tuturnya.

Secara politik, rencana pembangunan jembatan Penajam-Balikpapan ini tidak berjalan mulus, karena harus berhadapan dengan pembangunan Jembatan Pulau Balang oleh Pemprov Kaltim yang sudah dimulai 2006 lalu. Gubernur Kaltim  Awang Faroek Ishak tegas menolak wacana pembangunan jembatan di luar Pulau Balang ini. Kendati akhirnya mendukung dengan catatan pembangunan jembatan Penajam-Balikpapan harus bersumber dana murni investor.

Isu pembangunan jembatan Penajam-Balikpapan di luar pembangunan Jembatan Pulau Balang melalui rute Pantailango-Balikpapan, itu mengemuka kali pertama saat Penajam Paser Utara dipimpin Bupati H Yusran Aspar periode 2003-2008. Hingga jabatan Yusran yang kini anggota DPR RI itu selesai, rencana pembangunan jembatan tersebut belum  terwujud. (ari/far)

Rabu, 18 April 2012

PPU Akan Punya Objek Wisata Modern

PENAJAM, Pembangunan di kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) hingga kini terus menggeliat. Berbagai proyek-proyek besar telah dan akan dikerjakan di Kabupaten yang baru berusia  9 tahun ini. Diantaranya Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) akan segera membangun tempat wisata pantai seperti yang telah dimiliki Daerah lain.

.

Hal ini diungkapkan oleh Kadis PU Ir. Mangasi Tambunan saat mengadakan pertemuan diruang Sekretaris Daerah Selasa, (17/4) kemarin. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten PPU Drs. Sutiman, MM dan sejumlah Pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten PPU.

Dijelaskan oleh Mangasi Tambunan bahwa proyek besar tersebut akan segera direalisasikan pada mei  tahun 2012 ini dan rampung pada akhir 2013 mendatang. Rencananya Proyek yang membutuhkan dana lebih kurang 30 Milyar tersebut akan segera melakukan lelang dan tanda tangan kontrak proyek. “ Paling lambat pada bulan mei mendatang lelang proyek tersebut hingga penandatanganan kontrak pengerjaan telah dapat kita selesaikan. Selanjutnya pengerjaan akan segera dimulai dan kita targetkan pada akhir Tahun 2013 pembangunan ini telah selesai, “ kata Mangasi.


Lebih lanjut kata Mangasi, pembangunan tempat wisata tersebut nantinya akan didesain secara modern. Ditempat ini juga nantinya kata Mangasi akan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti tempat hiburan rakyat, tempat jual beli yang dikelolah secara modern hingga fasilitas olahraga dan kesehatan.

Pembangunan tersebut kata  Dia, juga merupakan lanjutan relokasi dana Provinsi Kaltim pada tahun 2010 sebesar 2,4 Milyar yang di tujukan pada pantai nipah-nipah tersebut. Bangunan yang memiliki panjang 500 meter dan lebar 30 meter ini kata Mangasi memiliki dua tahaban pengerjaannya. “ yaitu setelah selesai kesepakatan kontrak kerja tahap pertama akan dianggarkan dana sebesar 10 Milyar selanjutnya 20 Milyar berikutnya diharapkan akan mendapat kucuran dana dari Provinsi, “ terang Mangasi.

Sementara Sekretaris Daerah Sutiman yang hadir dalam pertemuan tersebut menambahkan bahwa selama ini pengelolahan pantai Nipah-nipah masih belum memuaskan bagi pengunjungnya. Dengan adanya pembangunan tempat wisata ini diharapkan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kabupaten PPU untuk berwisata di daerah sendiri yang tidak kalah dengan wisata daerah lain.


Sutiman juga mengatakan sangat mendukung program Pembangunan tempat wisata yang akan dilaksanakan tersebut. Menurut Dia pembangunan itu juga  segera disosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat mengetahui lebih jauh. (Humas 6)

Kamis, 12 April 2012

Bupati Teken MoU Perumnas



PENAJAM - Bupati dan WaliKota se-Indonesia, termasuk Bupati Penajam Paser Utara H Andi Harahap meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan  Menteri Perumahan Rakyat-Menteri Dalam Negeri tentang Perumahan Nasional (Perumnas) bagi PNS, di Jakarta, baru-baru ini.
Usai penandatanganan MoU tersebut Bupati H Andi Harahap menyatakan menyambut baik dan berharap MoU ini dapat memberi manfaat dan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi PNS,serta menjadi pemicu keberhasilan program Perumnas untuk PNS di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Menteri Perumahan Rakyat  Djan Faridz meminta kepada Kementerian Dalam Negeri agar membantu pelaksanaan program perumahan dan kawasan permukiman di daerah-daerah. Untuk itu, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)juga berharap kepada kepala daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota untuk membentuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang khusus mengurusi masalah perumahan di daerahnya masing-masing.

“Saya meminta bantuan Mendagri agar di setiap provinsi, kabupaten/kota ada SKPD perumahan,” ujar Djan Faridz saat memberikan sambutan.

Menurutnya, saat ini tanggungjawab penyediaan perumahan bagi masyarakat telah menjadi salah satu urusan wajib Pemda. Oleh karena itu, jika SKPD perumahan di daerah dapat terbentuk maka koordinasi program perumahan dan kawasan permukiman dapat terlaksana dengan baik dan lebih mudah.  “Kalau tidak ada SKPD Perumahan minimal ada kepala kantor atau pejabat yang khusus mengurusi perumahan. Jadi ada yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program perumahan di daerah,” kata Fridz.

Ia berjanji akan terus berupaya mengajak seluruh pihak untuk bekerja lebih keras untuk mewujudkan program perumahan di daerah. Salah satunya adalah program pembangunan rumah untuk PNS tidak terkecuali bagi Kabupaten Penajam Paser Utara.

Faridz menggambarkan, saat ini salah satu Pemda yang proaktif dalam program perumahan adalah Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Setidaknya,kata dia,di daerah tersebut akan dibangun sekitar 2.000 rumah PNS,  selain itu  Kemenpera juga tengah menjalin kerjasama dengan sekitar 57 kabupaten/ kota untuk pembangunan 200.000 rumah PNS di seluruh Indonesia termasuk dengan Penajam Paser Utara.

Faridz berjanji untuk hadir pada setiap pencanangan rumah untuk PNS di daerah, hal itu dimaksudkan agar masyarakat luas dapat mengetahui bahwa pemerintah pusat juga memiliki kepedulian serta program terkait penyediaan perumahan bagi masyarakat. “Saya akan berusaha hadir pada setiap kegiatan peletakan batu pertama program pembangunan rumah baik untuk PNS serta masyarakat di daerah,” ungkapnya.

Sebanyak 200.000 rumah untuk para pegawai negeri sipil siap dibangun pemerintah di seluruh Indonesia. Untuk menyukseskan program itu, Kemenpera bersama 57 kepala daerah tingkat kabupaten/kota menjalin kerjasama program perumahan dan kawasan permukiman khusus terkait program pembangunan rumah untuk para abdi negara tersebut.

"Kami targetkan tahun ini akan membangun 200.000 rumah untuk PNS di 57 Kabupaten/ Kota," ucap Djan Faridz kepada sejumlah media cetak maupun elektronik usai menandatangani Kesepakatan Bersama antara Menpera dengan Mendagri Gamawan Fauzi  di Kantor Kemendagri  Jakarta. Hadir dalam kegiatan tersebut Menko Kesra Agung Laksono serta beberapa Gubernur, Bupati dan WaliKota.(hms8/hms10/ari/fir)

Selasa, 03 April 2012

Bappenas Bahas Jembatan Penajam

 Penajam- informasi terbaru, Jembatan Penajam - Balikpapan ini oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan disatukan dengan paket jembatan Kartanegara di Tenggarong yang ambruk beberapa waktu yang lalu.

 Itu artinya peluang jembatan Penajam - Balikpapan terbangun sangat besar, mengingat jembatan Kartanegara sendiri merupakan proyek prioritas.
"kalau di Kukar dibangun, otomatis yang di penajam juga terwujud. kan sudah satu paket," ungkap Bupati PPU Andi Harahap.
 Saat ini pemerintah pusat sudah mengajukan kepada DPR agar pendanaannya masuk dalam postur APBN. Hanya, belum diketahui berapa angka yang diusulkan. yang pasti, dari hitungan sementara, jembatan sebagai pengganti titik lama di Nipah nipah - Melawai itu bakal menyedot dana tak kurang dari Rp 4 triliun.

  Memang sangat wajar jika Bupati begitu getol berjuang agar megaproyek ini. terbangun. pasalnya, lewat jembatan itulah pintu masuk untuk menjadikan PPU lebih maju. selama ini banyak investasi yang tertunda akibat keterbatasan akses transportasi. arus uang yang seharusnya berputar di PPU, jadi mengendap di Balikpapan. sehingga laju perekonomian masyarakat ikut tersendat.

  Dikatakan Bupati, dari sekian banyak penanam modal, setidaknya ada 2 yang sangat serius untuk berinvestasi di sektor jasa dan pariwisata. keduanya ingin menggarap potensi laut yang ada di pesisir pantai Penajam.
"Salah satunya ada yang ingin menjadikan wisata bahari serupa Ancol di Jakarta. tapi menunggu ada jembatan dulu, jadi bisa mengundang tamu dari Balikpapan," ujar Bupati.
  Tentu dengan keinginan investor tadi sejalan dengan proyek fisik yang juga ingin dikerjakan Pemkab, yakni pembangunan anjungan di area pelabuhan feri. di anjungan itu kelak tersedia ruang terbuka hijau, fasilitas olahraga publik, wahana rekreasi air, mal, hotel, hingga convention centre. anjungan itu juga bakal menjadi landmark PPU.
"jadi nanti konsentrasi kunjungan tak hanya balikpapan, di PPU juga punya daya tarik. dengan begitu saya yakin, perekonomian di PPU bakal pesat, dan menjadi pusat perhatian baru di Kaltim, bahkan nasional," ungkap Andi Harahap.




 Gambar rencana anjungan pintu masuk Penajam PaserUtara

Senin, 02 April 2012

Desain Jembatan Penajam - Balikpapan Rp 15 Milyar


Pemkab. Penajam Paser Utara semakin serius untuk mewujudkan jembatan Penajam - Balikpapan. Bila tahun telah membuat Feasibility Study (FS) dengan menghabiskan anggaran Rp 1,5 milyar, tahun ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) mengalokasikan dana Rp 15 milyar di APBD 2012. anggaran ini akan digunakan untuk Survey Investigasi dan Desain (SID) dan ditargetkan rampung tahun ini juga.

Untuk rencana jembatan sendiri, Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, Bappeda PPU, H. Ibrohim Mas' ud mengatakan, sesuaidengan hasil FS yang sudah diselesaikan panjang jembatan melalui Kayu Api Penajam sampai Tanjung Batu balikpapan mencapai 3,7 kilometer. sementara ketinggian jembatan paling tinggi mencapai 150 meter. sedangkan untuk bentang panjang katanya, antara 560 meter sampai 800 meter."tapi kami tetap akan tentukan bentang panjang, agar kapal bisa masuk di teluk balikpapan melewati jembatan. kalau kita perkirakan bentang panjang sekitar 600 meter," ucapnya.




Namun sebelum kegiatan ini dilelang kata pak Ibrohim, Bappeda dan DPU akan berangkat ke Surabaya untuk bertemu dengan pengelola Jembatan Suramadu. tujuannya untuk meminta referensi sehingga bisa disiapkan dalam materi lelang. sehingga nanti akan terarah kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai alokasi anggaran Rp15 milyar."jadi kami bisa siapkan item-item dalam rencana itu," harapnya.

Kamis, 29 Maret 2012

Profil Kabupaten Penajam Paser Utara


Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten Paser dan berdiri secara sah sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 pada tanggal 10 Maret 2002, tentang pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur.

Kabupaten Penajam Paser Utara sesuai dengan Undang-Undang no. 7 Tahun 2002 terbentuk menjadi 4 (empat) kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Penajam
2. Kecamatan Waru
3. Kecamatan Babulu
4. Kecamatan Sepaku

LUAS WILAYAH
Berdasarkan UU No.7 Tahun 2002, luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara adalah 3.333,06 Km2, yaitu terdiri dari 3.060,82 Km2 luas darat dan 272,24 Km2 luas lautan. Adapun kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Penajam yaitu 36,22% , sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Babulu dengan luas 11,99% luas Kabupaten Penajam Paser Utara.

PEMERINTAHAN

Pada awal terbentuknya Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2002, Kabupaten ini mempunyai 4 wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru dan Kecamatan Penajam serta Kecamatan Sepaku. Dari empat kecamatan tersebut terdapat 46 Desa/Kelurahan.

INDUSTRI
Secara konseptual, industri adalah suatu proses pengolahan barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, atau barang setengah jadi menjadi barang jadi. Mengacu pada konsep di atas berarti cakupan kegiatan industri tersebut sangat luas. Secara garis besar, industri di Kabupaten Penajam Paser Utara dikelompokkan menjadi 3 sektor usaha, yaitu industri pertanian, industri non pertanian, dan industri aneka jasa. Pada tahun 2009 terdapat 862 perusahaan yang bergerak di sektor industri dengan distribusi menurut kecamatan

PERTUMBUHAN EKONOMI
Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan ditujukan untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara riel tanpa dipengaruhi perubahan harga barang dan jasa yang dihasilkan dalam proses kegiatan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2009 atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar 3,41 persen. Pada Tabel 10.2. dapat dilihat laju pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun serta laju pertumbuhan masing-masing sektor.

INFRASTRUKTUR
Jalan dan jembatan merupakan prasarana yang sangat penting bagi penunjang sarana angkutan darat. Sesuai dengan fungsinya, kondisi jalan sangat mempengaruhi kelancaran hubungan dari satu wilayah ke wilayah lain. Kondisi jalan yang kurang baik/rusak dapat mengakibatkan suatu wilayah menjadi terisolir dan perkembangannya tertinggal dari daerah lain. Dilihat dari statusnya, jalan dibedakan menjadi 3, yaitu : Jalan Nasional, Jalan Propinsi, dan Jalan Kabupaten. Panjang jalan di Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2009 adalah 908,01 KM dimana 760,51 KM diantaranya adalah jalan kabupaten. Jika dirinci menurut jenis permukaanya, sebagian besar jalan kabupaten tersebut masih berupa kerikil yaitu sepanjang 522,19 KM. Sedangkan jumlah jembatan yang ada sebanyak 50 buah dengan panjang keseluruhan 1.074,40 meter.


Followers